Terjatuh

Biarkan aku terjatuh
Jika aku harus menggerakkan kaki-kakiku yang berkarat
Jika mata ini dapat melihat cahaya kembali
Jika hati ini dapat luluh dan mencair

Selama apakah aku beku?

Belajar


Silahkan baca bukumu
Silahkan lihat alammu
Barangkali ada yang kau temukan
Terselip di dalam aksara atau semak belukar
Ilmu yang kau cari disaat matamu gelap

Pengorbanan


Mengapa aku belum bisa seperti nabi Ibrahim,
mengorbankan anaknya untuk meninggikan cintanya kepada ALLAH?

Mengapa aku belum seperti nabi Ismail,
menerima takdir demi ketaatannya kepada ALLAH?

Cinta yang besar adalah cinta kepada ALLAH
Jika telah mendapatkan cinta-Nya, yang lain akan mengikuti

Esok

Keheningan petang
Karena senja berada di batas takdir yang tak terbaca
Samar, berwarna seperti air yang bening
Merencanakan hari esok yang takkan menjamin adanya pelangi

Apa selanjutnya? Baik? Buruk?
Apakah aku masih bisa bernafas walau sedetik?
Memikirkan apakah aku masih bisa mengorbankan waktu
Minimal 5 kali dalam sehari?

Harus menempa mental, sebelum terpental
Dalam ujian yang terus menyerang
Meraih yang belum terlihat oleh mata
Seluruh janji Pemilik semesta yang tak pernah diingkari

Pion

Membosankan berbicara siapa yang paling suci?
Bila itu membuat kita saling mencaci
Membosankan berbicara siapa yang paling unggul?
Memilih antara peran bos dengan peran kuli panggul

Pukul rata semua jawaban
Dirimu, amalanmu, itulah milikmu
Gerakkan pionmu, memojokkan raja musuh

.

Jagalah......
Jangan sampai nafsu menyerang
Mengalahkan akal
Jangan sampai setan menggoda
Menipu akal

Jagalah.....
Mata, telinga, mulut, hati
Sebelum diri ini mati

Penjarakan mereka
Kurunglah mereka

Satir

Catat, cepatlah catat!
Jangan biarkan mereka berlari!
Mana alat tulisku? Gambarkan tali untuk mengikatnya lehernya!
Aku tidak membawanya, bagaimana ini?
Kurang persiapankah?
Kalau begini, bagaimana aku bisa menggambar pesawat?
Untuk aku naiki, terbang tinggi ke langit impian
Bagaimana aku bisa menggambar tangga?
Untuk berlomba-lomba siapa paling cepat di atas
Bagaimana aku bisa menggambar wadah?
Untuk dapat kuisi dengan minuman menyegarkan maupun menyehatkan
Bagaimana aku bisa menggambar pelangi?
Untuk tetap mengindahkan hari-hari
Bagaimana aku bisa menggambar kupu-kupu?
Untuk mengingatkanku sebelum indah kita harus melewati fase yang sulit.....

Kotor

Berdebu, kotor, hingga berjamur
Menggerogoti luar dan dalam
Membusuk, menjijikan
Karena tak terurus oleh tangan ini
Karena tak peduli dari awal berjumpa

Hilanglah bersama kenangan
Buanglah bersama keikhlasan
Awal yang buruk menimbulkan akhir yang sama.....

Jangan biarkan














Benar, Engkau telah membeliku
Walaupun telah hancur kualitas diri ini
Cacat, berkarat, hingga rusak

Tetapi, Engkau adalah Yang Maha Kaya
Rela memberi oksigen, kesempatan memperbaiki diri
Rela memberi waktu, kesempatan lari dari jalan buntu
Rela memberi rizki, kesempatan memanfaatkan kondisi

Engkau telah membayarku dengan semuanya

Jangan biarkan aku berdiri dalam kondisi cacat,
Jangan biarkan aku terkulai dalam kondisi lalai

Pembunuh Nyata

Ku membutuhkan teman seorang pembunuh

Pembunuh rasa malas
Pembunuh rasa sombong
Pembunuh rasa iri
Pembunuh rasa panik
Pembunuh hal negatif lainnya


Pembunuh yang mengintimidasi
Menyindir, memojokkan diri ini
Mengingatkan hal paling menakutkan.
Lupa kepada-Nya.

Strikeback!


Katanya bebas
Mengapa Islam ditekan?
Kenapa orang muslim ditikam?

Intimidasi, menyerang orang berpeci dan berjilbab
Siapa pun, kapan pun
Palestina, Myanmar, dimana pun

Televisi diam tak memberi tahu
Koran pun mengganti topik ketika membahas itu
Apa aku harus percaya kalian?

/Mungkin mereka berteriak di dalam hati
"Saudaraku dimana? Saudara seimanku?"
"Apakah kau tau kejadian ini?"

Hanya beberapa yang mendengar dan merasakan
Apakah tuli?
Apakah buta?

Malu

Malu, ketika meletakkan dirimu di bawah mereka
Padahal yang terbelenggu di bawah lebih mulia
Harus segera dibebaskan, bagaimana pun caranya
Apakah kamu mendapatkannya?

Malu untuk mengalahkan dirimu itu tidak baik
Malu untuk mengalahkan kesalahan itulah yang benar

Penantang

Janganlah menjadi penantang
Jika tidak mau berkorban apapun

Janganlah menjadi penantang
Jika tidak punya pegangan apapun

Janganlah menjadi penantang
Jika perasaan diletakkan paling depan

Janganlah menjadi penantang
Jika tak bisa membedakan kawan dan lawan

Harga mati


Ibadah itu harga mati!
Mau diterima atau tidak, harus dilakukan!
Bukan berarti sesuka hati dalam melakukannya!

Seperti Lebah


"Seperti lebah yang tegas dan kokoh dalam jamaah yang Islami
Yang tanggung jawabnya menyeruak keseluruh lapisan umatnya
Yang mampu belajar dan mengajar
Butir–butir kaderisasi yang hanya memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik"

Thufail Al-Ghifari - Surat dari Garis Depan Perlawanan

Luka














Tak perlu mengingat perihnya luka

Luka hanya bercerita
Sekeras apa usahamu
Sebesar apa pengorbananmu
Seluas apa keikhlasanmu

Tuhan, dimana?



"Tuhan dimana?", kata mereka
melihat fenomena kekejian hidup fana

"Tuhanmu dimana?", kata mereka
meledek orang yang tidak bisa apa-apa

"Tuhanku dimana?", kata mereka
yang tersesat dalam kesedihan dan kegelisahan 

Dalam hati

Keraguan itu menciptakan dua hati
Hati yang menerima, hati yang menolak
Dan salah satunya adalah nasfu
Berkamuflase, mengelabui pemilik hati
Menyerang akal sehat, menelan bulat-bulat
Mengakses pemikiran menyimpang
Membenarkan perilaku salah

Jangan panik!
Jagalah kerangka akal
Yang membuatmu berdiri dalam keyakinan
Komitmen, prisip, apalah namanya
Doktrin masa kecil yang benar
Menggores noda permanen pada hati dan otak

Hanya kerangka?
Hidupkanlah!
Bagaimana caranya?
Materialnya tidak cukup
Bekerjalah untuk mendapatkannya
Masih belum cukup?
Cobalah meminta
Kepada siapa?
Siapa yang membuat hati?
Siapa yang membuat kita berakal?
Janganlah sombong
Kita tak memiliki apa-apa di dunia ini
Janganlah genngsi
Kita tak memiliki kesempurnaan sejati

Insting

Mata tak perlu menilai ketika curiga
Tangan tak perlu bicara ketika marah
Kaki tak boleh berfungsi saat depresi

Titik

Titik adalah tanda selesainya kalimat

Apakah ada kata terlahir setelah itu? Terserah
Apakah ada kalimat terlahir setelah itu? Silahkan

Bertanggung jawablah agar membentuk akhir cerita yang terbaik!

Muak

Muak terhadap yang membenci hujan,
sedangkan gembira melihat pelangi

Muak terhadap yang membenci ulat,
sedangkan terpesona melihat kupu-kupu

Bukan untukku, bukan untukmu
Untuk yang paling lama bersabar menunggu

Think


Kalau kalah dengan setan, jangan salahkan setan
Kalau kalah dengan nafsu, jangan salahkan nafsu
Siapa yang salah? Pikirkan sendiri

Tempat berpijak



Di mana aku menginjakkan kaki
Di sana aku menilai diri
Di sana mereka melihatku

Tolong carilah keburukanku
Dan salahkan aku, bukan lingkunganku
Tempat berdiriku

Seleksi Alam


Siapapun tak berhak mengatakan "Kau tak pantas hidup!"
Yang berhak hidup bukanlah yang kuat, bukanlah yang berkuasa
Mereka menghina, seolah tidak terlahir dari sesuatu yang hina
Takdir menyuruh kita hidup, berlomba dalam kebaikan

Samar


Samar identitas
Samar tujuan
Semua tertulis di wajah

Sistem hidup yang salah
Mengutamakan yang terlihat
Melupakan yang tak terlihat

Dunia, akhirat

Karena mereka kau hidup dan mati
Bukan karena Dia, salah

Segalanya karena Dia, cukup!

Bukan komedi


Tertawalah, dan ingatlah
Dunia itu bukanlah komedi
Hingga kita merasakan mati

Dunia

Tak dirasakan ketika tidak berkata
Sesaat merasa senang, semua terlupa
Takut melihat kegelapan di awal hari...

Pahit tak pernah dirasa
Tak mengenal arti manis yang sebenarnya.

Apa yang kau cari?

Langit luas, lautan pun luas
Apa yang kita cari?

Pencipta mereka, ada di hati
Jika kita mengetahui

Bukan Masalah

Masa lalu gelap maupun terang itu bukan masalah
Yang terpenting adalah saat ini
Apakah kita ingin membuat hari esok gelap?

Beberapa kata, cukupkah?

Hidup dengan beberapa kata, cukupkah?
Ruang lingkup sempit, apakah puas?

Laut itu luas, langit pun sama...
Jika ombak badai datang kepadaku
Berlindung pada siapa? Rumah pun tak punya
Menginjak tanah sepetak, tak selamat

Tiang terlihat kokoh, tapi dimanakah?
Apa yang kurang? Adakah yang memberitahu?
Apakah harus memegang buku tanpa membacanya?
Ku temukan jawaban, tidak mungkin!

Memori


Kotak-kotak, apa yang dipikirkan?
Memori masa lalu yang hitam pekat
Penyakit takut melangkah ke depan
Hilanglah!

Monolog













Berbicara di depan cermin tidak jauh berbeda dengan berbicara di depan batu.
Dan mengibaratkan bayanganmu adalah sosok yang sempurna, itu lebih bodoh lagi.

Mereka.....

Mereka buta? Mereka benar-benar buta
Mereka tuli? Mereka benar-benar tuli
Mereka menyeringai, tak punya perangai

Cahaya redup, gelap menanti

Jasad hidup, tetapi hati mati

Siapa yang dekat?

Siapa yang paling dekat denganku?














Pertanyaan yang tak perlu dijawab, tentu saja Dia

Sebagian

Hiraukan mereka yang mengerti lebih
Mereka membanggakan diri, mematikan hati.....



Cukup sebagian, terimalah
Dan ucapkan "Terima kasih!"

Fanatik

Jika salah, kau akan membencinya, selamanya.
Jika salah, kau mengikutinya dan membenarkan yang kau ikuti.
Mana yang salah? Fanatik buta!

Bebas?

Berbicara tentang kebebasan
Aku takkan pernah bebas, tak ada kata bebas

Tipu daya dunia, dosa
Kesenangan dunia, fana
Dunia, penjara

Aku harus hindari itu, aku harus nikmati itu

THINK!


Lawanlah keegoisan dengan keegoisan lain
Keegoisan untuk mengutamakan yang utama
Berpikirlah!

Parau

Salah langkah, berkiblat ke arah barat
Apakah nanti kita bercerita dengan suara parau,
karena berdiri di jalan yang berkarat?

Terasa berat, merasa telat
Memperbaiki diri yang terlihat pucat
Salah total!

Buta


Berbicara tak bisa, apakah itu dinamakan buta?
Mendengar tak bisa, apakah itu dinamakan buta?
Melihat tak bisa, apakah itu benar-benar arti dari kata buta?

Beberapa pesan.....

Hidup, mati
Kemudian hidup kembali
Apakah akan mati kembali?

Apakah ini lucu?
Aku ingin tertawa, tetapi tak bisa
Humor fana dalam kehidupan

Aku tidak mengerti, mengapa ku menulis ini?
Tetapi aku tahu untuk siapa tulisan ini
Beberapa pesan yang membawa semuanya hingga ke ujung sana.