Samar


Samar identitas
Samar tujuan
Semua tertulis di wajah

Sistem hidup yang salah
Mengutamakan yang terlihat
Melupakan yang tak terlihat

Dunia, akhirat

Karena mereka kau hidup dan mati
Bukan karena Dia, salah

Segalanya karena Dia, cukup!

Bukan komedi


Tertawalah, dan ingatlah
Dunia itu bukanlah komedi
Hingga kita merasakan mati

Dunia

Tak dirasakan ketika tidak berkata
Sesaat merasa senang, semua terlupa
Takut melihat kegelapan di awal hari...

Pahit tak pernah dirasa
Tak mengenal arti manis yang sebenarnya.

Apa yang kau cari?

Langit luas, lautan pun luas
Apa yang kita cari?

Pencipta mereka, ada di hati
Jika kita mengetahui

Bukan Masalah

Masa lalu gelap maupun terang itu bukan masalah
Yang terpenting adalah saat ini
Apakah kita ingin membuat hari esok gelap?

Beberapa kata, cukupkah?

Hidup dengan beberapa kata, cukupkah?
Ruang lingkup sempit, apakah puas?

Laut itu luas, langit pun sama...
Jika ombak badai datang kepadaku
Berlindung pada siapa? Rumah pun tak punya
Menginjak tanah sepetak, tak selamat

Tiang terlihat kokoh, tapi dimanakah?
Apa yang kurang? Adakah yang memberitahu?
Apakah harus memegang buku tanpa membacanya?
Ku temukan jawaban, tidak mungkin!

Memori


Kotak-kotak, apa yang dipikirkan?
Memori masa lalu yang hitam pekat
Penyakit takut melangkah ke depan
Hilanglah!

Monolog













Berbicara di depan cermin tidak jauh berbeda dengan berbicara di depan batu.
Dan mengibaratkan bayanganmu adalah sosok yang sempurna, itu lebih bodoh lagi.