Tertidur

Tertidur, dan tak sadar tertidur
Saat itulah nilai tidurnya tidak berarti.

The Answer


Saat kulihat langit, aku hanya berkata dalam hati:
"Mungkin ini sebabnya Engkau menciptakan bumi..... Terima kasih."

Words are swords!

Ada saatnya kata yang terucap menyerangku
Menyerang perisai yang disebut komitmen
Ketika kata menang, lahirlah perbuatan yang berlawanan.


Walaupun menang, aku takkan pernah membela perbuatanku.

for all.....



Aku mengucapkan terima kasih
Kepada siapa saja yang menyindirku,
Baik disengaja maupun tidak.

Walau terdengar aneh, terima kasih.

for u, friend.....


Aku tidak menyalahi perasaanmu
Karena aku yang menghidupkan perasaan bersalah itu
Dengan bahasa bodohku itu.....

Aku hanya tidak mau
kita saling menyalahkan, di sana.....

Batas


Semua dibatasi oleh agamamu,
Agar kamu merasakan apa itu hidup?
Di mana kehidupan yang sebenarnya?

Cukuplah komunikasi dengan Tuhanmu,
Yang tidak dibatasi apapun
Tiada batas!

Simbol


Terbiasa oleh hal yang biasa, dengan cara yang biasa
Simbol-simbol eksistensi yang dianggap bualan
Jangan kaget jika ada yang mengetuk pintu hatimu,
merenggut imanmu, diimingi kenikmatan dilapisi kebohongan
Mereka musuhmu, bukan rekanmu!

Pesan




Kita hanyalah pembawa pesan
Kita bukanlah pembuat pesan
Maaf, jika ada kesalahan
Dalam berbicara, dalam sikap

Siapa yang membuat pesan?
Apakah kita dibayar untuk ini?
Mengapa bertanya seperti itu? 
Tidak cukupkah udara, tanah, air yang kita nikmati?

Membawa pesan sepertinya mudah 
Nyatanya, banyak yang menelan ludah
Pesan untuk jiwa, diubah, seenaknya 
Sampai menuju arah yang salah

Mengapa terasa berat?
Karena tanggung jawab,
Karena mencontohkannya,
Karena ikhlasnya?

Tak perlu mengeluh
Hanya membuat hatimu keruh
Mau sendiri atau berdua
Pesan ini untuk semua.

Sebagai manusia

Kata cukup telah memudar.....
Mengeluh, selalu merasa kurang
Menuntut, selalu meminta lebih



Apa yang kau hasilkan?
Apakah itu wajar, sebagai manusia?

Out from 'Home'


Keluarlah...
Dari rumah yang disebut zaman...
Terlihat aman, terasa nyaman...
Tak terasa telah termakan...

Keluarlah...
Sadarlah...
Sendirilah...
Asinglah...

Ilmu

Melihat orang tua berbicara
Mengapa diri ini serius memperhatikan?

Karena teringat catatan usang, dicemooh kakak kelas


"Ilmu tidak pernah tua maupun usang"

Hei, jiwa


Hei, jiwa...
Bangunlah, bergeraklah
Lihat wajah mereka
Terlihat biasa, mencurigakan
Tertawa dalam hati
Menganggapmu kreasi gagal
Tutup mata, tutup telinga
Bunuh mereka di dalam hati
Hati kecurigaan dan keirian

Memang, aku adalah.......

Pesan dari Alam - 2 -

Entah kenapa akhir-akhir ini banyak nyamuk di rumah
Ane yang sering tidur di luar kamar sering menjadi 'santapan utama' mereka
Hari ini, terbangun, sambil menggaruk-garuk badan yang tergigit oleh nyamuk

Seketika ane berpikir:
Jika nyamuk itu berbicara, apa yang akan dia katakan (dengan pandangan positif):



"Hah? Mengganggu?
Terlalu baik diriku menghisap darah manusia yang rakus.....
Sehingga tubuhnya mengalir racun-racun dari makanan mereka.
Mengapa aku harus mengorbankan nyawa untuk mengganggumu?
Mungkin aku akan mati sebentar lagi,
entah karena racun di tubuhmu,
atau 'tarian tangan' yang merenggut nyawaku.....
Ayo sholat Tahajud!"

Teguran terhadap ane, yang jarang sekali melakukan ibadah ini.

Dasar Setan!

Indah.....


Seperti sajak cinta murahan
Menyilaukan, mematikan
Mencari tempat gelap, ujian

Dasar setan!

Kemenangan


Kemenangan...
Bukan hanya untuk mereka
Yang kaya, yang berpangkat...

Tiada permusuhan dan perbedaan
Kemenangan indah...

Coba mengenalnya,
Kemenangan sesungguhnya...

Kejamnya dunia


Apakah dunia itu kejam?
Kenapa kita bertahan diatasnya?
Kenapa kita melihat semua aktivitasnya?

Matamu tajam, merobek semuanya
Kita lebih menakutkan dibanding dunia.

Perbandingan


Hidup mereka terinspirasi oleh cerita
Yang mengejar ingin menjadi yang dikejar
Ingin menjadi orang tersebut...

Suatu saat kita akan bertanya:
"Kenapa aku tak bisa seperti dia?"
"Kenapa aku bukan terlahir untuk menjadi dirinya?"
Se-tragis itukah menjadi diri sendiri?

Semua memiliki warna masing-masing
Diletakkan di tempat masing-masing
Biru, Merah, Hijau, Kuning...semua berurutan
Sesuai, konsep nilai abadi...

Membandingkan suatu hal!
Sifat itulah yang disalah artikan setiap manusia...


Perbandingan yang difungsikan untuk menyesali diri sendiri
Bukan untuk memperbaiki diri sendiri

Buat negeri ini.

Buat negeri ini... yang katanya merdeka...
Merdeka tetap sengsara, seperti neraka
Bangsa besar dengan bangs*t di sekitarnya
Mengaku membangun, tetapi hanya melamun

Mengibarkan bendera dengan gagah berani
Nyatanya bangsa lain diikuti, tak bisa mandiri
Seperti anak ayam yang mengikuti buaya.
Pantas negeri ini mudah diperdaya

Bangun, bangun, tak perlu dituntun!
Tak perlu menggerutu, yang penting bersatu!

"Masih ada cara menjadi besar..." (Efek Rumah Kaca - Menjadi Indonesia)

Untukmu yang berada di pikiranku

Dirimu yang berada di dalam pikiranku..
Jangan kau singgah di hatiku saat ini,
karena aku tak ingin menyalah-artikan
cinta yang sulit dipahami..


...cukuplah kau hadir di dalam do'aku saat ini!

Langkah ketika menghadapi sesuatu

Ketika tak bisa beraksi, diamlah
Ketika tak bisa berpikir, tenanglah
Ketika tak bisa mengelak, terimalah
Ketika tak bisa menahan, sabarlah
Ketika tak bisa melewati, berdo'alah

Ketika tak bisa mempercayai-Nya, Istighfar-lah!

Tidak bisa melukis...


Aku tak bisa melukis dunia...
Karena memang aku tak bisa
Melukis keindahan palsu

Menjebakku sejak mengenalnya
Meletakkan indah di depan, agar senang
Terlena, lalu lalai...

Air


Air...
Sifatnya, ku menyukainya...

Memadamkan amarah api yang berkobar,
Menghantarkan arus listrik yang mengamuk,
Menghidupi makhluk hidup, kritis bumi terpuruk...

Mengalir ke bawah, tak menuntut untuk berada di atas...

Hal yang tidak dijanjikan..


Benar, masa depan adalah suatu hal yang tidak dijanjikan
Apakah putih? Apakah hitam?
Atau tak berwarna karena habisnya waktu?

Untuk apa kata "harapan" jika tidak dipergunakan?
Untuk apa kata "harapan" jika hanya menunggunya?

Terima kasih الله

Coba meningkatkan rasa syukurku
Mengetahui masa hidup yang berkurang
Melihat kesempatan yang diberikan oleh-Nya

Terima kasih الله

3 Waktu









'Lalu' terbentuk dari kegiatan yang telah kita lewati;
'Sekarang' terlahir dari 'lalu'; dan
'Nanti' terkonsep dari kegiatan yang 'sekarang' kita kerjakan.

Senyum Ramadhan


Menunggu kehadirannya
Semakin dekat, semakin terasa
Nuansa... Ramadhan tiba...

Senyum menghias, dirinya datang
Maaf turun deras, bagai hujan

Sedikit lagi...
Berapa sisa umurku? Apakah masih cukup?
Izinkan mengenal kembali, suasana fitri...

Gelap


Gelap bukan buruk
Tenang dan sunyi, bukan menjerit
Tak melihat apapun, kecuali khayalan...

Tak tergambar, tak menghiasi
Tuntunlah diri ini, menembus batas diri

Pemurung


Melihat langit, wajah termenung
Menyaksikan pagi hari yang mendung
Tidak bersiap diri, mengambil payung
Selalu menyalahkan cuaca yang tidak mendukung...

Malu melihat mereka, para pemulung
Hidup mereka, tidaklah beruntung
Masa depan hitam, terlihat buntung
Mereka hidup lebih keras, dengan bertarung!

Keseimbangan


Belajar dari pagi dan malam hari
Keseimbangan, saling terikat walau tidak bersama

Rasional


Kau menakutkan...
Bukan diri maupun wajah
Otakmu!

Otak yang menciptakan pribadi,
Otak yang melahirkan logika,
Mengalahkan hal yang tidak rasional...

Want to be free!


Memakan atau dimakan?
Terlepas atau tertangkap?
Posisi bertahan tidak berguna

Aku ingin bebas
Bebas melihat dunia, bukan perbuatan...

Aku memilih terluka
Terluka.....membantuku terjaga...

Pelangi


Buta: "Apa itu pelangi? Kata mereka, pelangi itu yang menghiasi langit dengan warnanya. Aku tak tahu, tapi apa daya? Aku hanya mengenal warna hitam saja..."

Tuli: "Indah menghias langit, berwarna-warni. Apa itu? Apa namanya? Aku tak tahu... Yang bisa kudengar hanya suara hati ini!"

Bisu: "Aku tahu itu pelangi... Aku tahu pelangi itu indah... Tapi aku tak tahu, kenapa diriku tak bisa mengucapkannya? Indah...tapi tetap aku tak bisa mengucapkan hal indah tersebut..."

Kekurangan menciptakan komunikasi,
bukan bahan isolasi, bahan diskriminasi..

Resistance for Ourselves!

Adaptasi... Hitam-putih
Mana yang hitam, mana yang putih?
Tak terlihat, tak tahu siapa mereka?
Mereka mengenalkan jalan neraka...

Garis-garis membuat simbol
Bagai dunia tanpa matahari
Membuat cahaya sendiri
Mengatakan "Inilah matahari!"


Bantu diri untuk mengerti
Bantu diri untuk berdiri
Mengenal diri dan mandiri
Menginjak dunia berduri

Dewasa


Dewasa bentuk fisik
Dewasa bentuk pikiran

Tak perlu bantuan, salah!

Arah hidupmu, arah hidupku
Tak menentu dan tak pasti...

Mana yang benar, arti kata dewasa?
Adaptasi... Tetap, tak berubah...

Bawah kuasa, atas mereka!

Tak akan menampung, tak akan turun
Tetap di atas, tiada ampun

Mengukir sejarah arti samar, tak sadar, sukar...
Kita yang tidak paham, hanya terdiam
Kita yang tidak peduli, seakan dibeli
Kita dibodohi, mereka dipatuhi

Minoritas kuasa seakan kandas
Mayoritas kuasa dilandasi emas
Nilai bawah dikalahkan nilai atas
Semudah itukah kita percaya?
Tipu daya mereka, seperti cahaya
Terlihat palsunya upaya...

Salah siapa? Ayo bergerak!

Sendiri

Bersama lebih berani
Sendiri lebih mandiri


Ada waktu disaat kita harus bersama,
tapi jangan lupa, hidup bukanlah bersama.

Tulisan


Tulisanmu bernilai lebih dari tulisanku...
Dalam bahasamu,
Dalam semangatmu,
Dalam pengaruhmu...

Berbeda jauh dari tulisanku...
Meniru wajah tulisanmu
Karakter tertutup hilang sinarnya
Terbatas tinta yang kupunya...

Tak berwarna, mungkin itulah aku...
Ciri khas-ku, tetap nomor satu...

Benar untuk satu hal

A: "Oi, yang namanya Nova cantik yah?"
B: "Meneketehe.. gue mah ga merhatiin.."
A: "Iye, bedon.. Temen sekelas lo juga!"
B: "Emang kenape tuh orang?"
A: "Waktu itu khan gue coba deketin tuh...eh, ga jadi deh. Non-muslim sih.."

Jikalau dia muslim, apakah Islam memperbolehkan pacaran?
...tetapi terima kasih karena masih mengingat statusmu!

Pacaran... Islami?


Eh, ada lho pacaran islami...
Pacaran islami itu:
Tidak berpegangan tangan;
Tidak berduaan di tempat sepi..
Beda khan dengan pacaran zaman sekarang?

Bukankah status "ga pacaran" juga bisa melakukan syarat tersebut?

Mabuk Islami, Judi Islami, Korupsi Islami...
Apakah nanti akan muncul istilah lucu seperti itu?

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (Qs Al-Isra': 32)

Doktrin

Hari ini kita menerima pepatah mereka
"Waktu adalah uang!"


Nanti kita akan merasakan pahitnya uang,
Mengetahui pepatah sesungguhnya:
"Waktu adalah pedang!"

Diriku RUSAK!


Mungkin diri ini sudah rusak bertahun-tahun lalu
Masa lalu, apa aku harus menyalahkannya?
Masa lalu, apa semudah itu diriku menyalahkannya?
Masa lalu, apa aku akan selalu menyalahkannya?

Masa lalu apa diriku yang lalu?

Biru

Langit dan bumi, bersama pada satu teritorial.

Cukuplah diri ini menjadi bumi.
Mendinginkan diri dengan luas birunya lautan,
Menyegarkan hati dengan oksigen dari pepohonan.

Kuanggap mereka sebagai langit.
Cantik karena warna birunya,
Mendandani dirinya dengan pelangi.

Menyatu walau berbeda...
Biru...hal yang kurasakan...
Terima kasih.

Tugas Manusia

Tipu daya, konspirasi, kerusakan, dll.
Sudah melanda dan menghiasi bumi

Terlihat jelas, tetapi banyak yang mengelak
Semudah itukah kita terima? Menyerah?

Bagian dunia apalagi yang harus dipercaya?
Apakah tak ada kejujuran di dunia ini?

Al-Qur'an dan Al-Hadist kita letakkan dimana?


Ingatlah tugas manusia:
Beribadah kepada ALLAH; (Qs Adz-Dzariyat: 56)
Menjadi khalifah di muka bumi; (Qs Al-Baqarah: 30) dan
Membangun peradaban

Akhir Juni 2011

Melihat beranda FB yang dipenuhi status hasil SNMPTN
Mereka yang bersyukur dan mengucapkan "Alhamdulillah",
Sedangkan mereka yang menyesal tidak lolos dalam persaingan
Memohon kepada-Nya untuk menegarkan hati mereka

Di saat itu, rasa syukur maupun rasa sesal mereka
Membuat keberadaan-Nya terlihat jelas

Apakah hanya bertahan sebentar?
Apakah besok akan lupa?

Semoga saja tidak.

Asing?!

"Tak disangka orang yang suka musik-musik rock, suka film-film anime, suka baca komik, dll masih inget maupun peduli dengan Islam.."

Kenapa heran? Aneh? Haram?
Apa Islam mempunyai batas tertentu?

Apa Islam se-asing itu kah?

Sindiran


"Tak perlu menggapai langit, jika melihat langit saja dengan wajah penuh keputus-asaan..."
"Hei, kau menyindirku yah?"

Kita hidup berdampingan. Jika tidak mau disindir, setidaknya nasihat ini ditunjukkan untuk diriku sendiri.
... dan ketika hal tersebut aku lakukan, aku ingin bertanya sesuatu padamu:
"Apakah aku egois?"

Beranda yang "dihiasi" cinta mereka

Terkadang ana pusing melihat beranda FB sendiri
Kenapa? Ketika isi beranda dipenuhi status ga penting
Dipenuhi status cinta dengan sajak yang berlebihan

Efek Rumah Kaca saja menyinggung lagu cinta yang berlebihan:
"Atas nama pasar semua begitu banal"
Mereka bukan penyanyi, perlu diganti sedikit liriknya:
"Atas nama pacar semua begitu banal"
Mending pacar, cuma harapan yang akan kandas..

Apalagi jika tulisan status yang ga percaya sama pacar
Selingkuh lah, pembohong lah, munafik lah, dan sejenisnya
Siapa yang salah? Siapa yang bener?
Semua salah! ga ada yang bener..

Siapa yang suruh pacaran? Kalian sendiri khan?
Kenapa lebih terlihat tidak bahagia? Bosan atau bodoh?

Ana lebih setuju dengan pendapat:
"Cinta dalam diammu, bukan tindakanmu."

Memilih

Cobalah kita berkata: "Saya ISLAM!"
Apa yang terpikir dalam benak mereka
Hiasan KTP, Agama keturunan, Agama teroris
Tak ada yang positif


Cobalah kita berkata: "Saya memilih ISLAM!"
Apa yang terpikir dalam benak mereka
Apakah positif? Apakah negatif?
Tak perlu dipikirkan, kita sudah memilih!

Masa depan

Masa depan
Siapa dia?

Apakah dia ganteng? Apakah dia cantik?
Apakah dia kaya? Apakah dia miskin?
Apakah dia terkenal? Apakah dia terhina?

Banyak yang ingin ditanyakan,
Kapan bertemu dengannya?
Bagaimana caranya?


Bagaimana? Cukup kita jalani hidup ini
Kapan? .....biar ALLAH yang memperkenankan kita bertemu dirinya.

Hati yang tak pernah puas

Jawablah dengan jujur,
Apakah kita puas ketika mendapat harta yang berlimpah?
Tidak

Apakah kita puas ketika memiliki jabatan yang tinggi?
Tidak

Apakah kita puas ketika kita telah meraih impian, cita-cita, maupun hal yang kita inginkan?
Tidak

Lalu, apa lagi hal yang membuat kita tidak puas?

Itu sih jawaban pribadi
Kalau ana sih: "Senyuman orang tua, terutama Ibu.."

Yang terlupa...

Menghiasi diri dengan beribu motivasi, tak berarti
Diri yang lemah, apakah penyebab semua ini?
Ku ingin melangkah maju, tetapi hanya terlihat jalan buntu

...ternyata aku melupakan satu hal
Komitmen!

Ku benci kata belajar ketika...

Aku tau...
Belajar itu susah
Aku tidak akan menyangkal hal tersebut.

Tapi aku tidak suka mendengar kata belajar...
Ketika kata tersebut dijadikan kalimat untuk sebuah alasan
"Aku khan baru belajar..", "...namanya juga masih belajar.", dan sejenisnya.

Untitled


Mengapa ana memotret ini? Apa artinya?
Yah, silahkan berpikir sendiri.. Masa mau disuapin terus?

Rokok

Teringat dialog 2 orang yang ingin pergi:

A: (Menghidupkan mesin motor) "Oi, cepetan.. Jangan rokok mulu!"
B: "Ah, ga enak nih.. Dari tadi ga ngerokok!"

Bukan rokok yang membuat nyaman, justru rokok membuat dirinya tidak nyaman!

Warisan

Mengingat peribahasa: "Gajah mati meninggalkan gadingnya."

Waktu yang telah berlalu...
mewariskan sejarah dan pengalaman,

(Jika) orang tua meninggalkan kita, anaknya...
mewariskan semua harta kekayaan yang dimilikinya,


...kalau hanya ingat hartanya, percuma kita tinggal bersamanya..
Karena setiap manusia...mewariskan KENANGAN tentang dirinya.

Munafik

A: "Apa gelar tertinggi yang pantas disebutkan untuk orang yang pemberani?"
B: "Munafik!"
A: "Hah? Kenapa?"
B: "Karena begitu mudah ketika mengatakannya, dan begitu sulit ketika menerimanya."

Begitu mudah kita mengucapkannya!